KARO - Siapa lagi yang tak kenal dengan calon bupati (Cabup) Karo nomor urut 1, Abetnego Tarigan. Tentunya seluruh masyarakat yang tinggal di Kabupaten Karo sudah sangat mengenalnya.
Buktinya, Abetnego Tarigan, Rabu (16/10-2024) sekira pukul 21:30 WIB disambut meriah ratusan masyarakat saat menghadiri undangan panitia kerja tahun atau Guro-guro Aron di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat.
Ia disambut dengan tarian Ndikar dan Njujungi Beras Piher sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Tradisi ini juga biasanya dilakukan untuk orang yang dianggap terhormat dan berjasa.
Baca juga:
Uji Publik Hasil Penelitian BNN Tahun 2019
|
"Kalau kami warga Desa Lingga tentunya sudah kenal dengan sosok Pak Abetnego Tarigan. Karena kami juga sering nonton di TV, kalau Pak Abetnego Tarigan ini kerja di istana. Kami bangga ada orang Karo di istana, sebab gak gampang kerja dengan presiden. Udah pasti orang-orang pilihan seperti Pak Abetnego, " ujar Lina br Sembiring (58) salah seorang warga Desa Lingga.
Sementara, dikesempatan itu, Abetnego Tarigan menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia dan warga Desa Lingga yang menyambut baik akan kehadirannya bersama rombongan.
"Saya berterima kasih atas sambutan meriah terhadap kami. Semoga melalui pilkada 2024 ini, menjadi momentum pasangan 'ABDI' bisa bergerak maju untuk membangun Tanah Karo Simalem, " ujarnya.
Abetnego Tarigan berharap, pilkada digelar akan menjadi kesempatan 'ABDI' untuk menuangkan pandangan dan pikiran demi percepatan pembangunan diberbagai sektor seperti Pertanian, Pariwisata, Pendidikan, Infrastruktur dan sektor Kesehatan.
"Dengan kemampuan dan ilmu yang saya miliki selama membantu Presiden di Kantor Staff Presiden sebagai Deputi II. Semoga dapat saya terapkan di Tanah Karo Simalem, itu semua demi memajukan daerah kita untuk mengejar ketertinggalan, " ucapnya.
Pantauan wartawan, Abetnego Tarigan didampingi anggota DPRD Karo, Feri Edisonta Milala, Holmes Bangun dan Ketua PAC PDIP Kecamatan Simpang Empat juga dipakaikan uis Bekah Buluh sebagai bagian dari masyarakat Desa Lingga.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Payung, Abetnego Tarigan dan rombongan diberi kesempatan untuk menari (Landek) dengan sejumlah Nande Aron sekaligus menyaksikan tarian tradisional yang dipersembahkan muda-mudi Desa Lingga.
(Anita Theresia Manua)